Jojga, (15/10) Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan International
Seminar on Coordination in Emergency Response Management (ISoCiERM). Kolaborasi dan
keterlibatan beragam pihak menjadi ruh dari kegiatan ini.
ISoCiERM
dibuka oleh Sestama BASARNAS dan Perwakilan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta. Adapun Keynote Speaker dalam kegiatan ini adalah Medi
Herlianto, Direktur Kesiapsiagaan BNPB. Medi menyampaikan gambaran umum tentang
wilayah Indonesia yang berada pada ring of fire. Beragam bencana sering
terjadi di Indonesia, tidak terkecuali bencana Gempa dan Tsunami yang baru saja
melanda Lombok, Palu, dan Donggala.
Dalam
kesempatan tersebut, Medi menyampaikan praktik baik yang selama ini sudah
diupayakan oleh BNPB dalam menanggulangi bencana. Ia menuturkan bahwa
sebenarnya tanggungjawab atas penanggulangan bencana berada pada level daerah.
Namun hal ini tidak serta merta menihilkan peran pemerintah pusat untuk turut
andil di dalamnya. Pada titik ini, Medi menekankan tentang pentingntya
kolaborasi banyak pihak dalam penanggulangan bencana.
Paparan
Medi sangat berkaitan dengan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini. Seminar
berskala internasional ini menanam harapan agar kemitraan para pemangku
kepentingan di bidang kebencanaan dan tanggap darurat semakin kuat. Selain itu,
kegiatan ini menjadi bagian dalam pengembangan kapasitas para pemangku
kepentingan dalam rangka pemenuhan mandat Undang-undang Nomor 29 tahun 2014.
Secara praktis, kegiatan ini menjadi implementasi pembangunan jangka menengah
nasional, serta tanggapan atas bencana yang terjadi di Indonesia selama kurun
waktu dua tahun terakhir (2017-2018).
Penyelenggara
meyakini bahwa komunitas internasional harus belajar untuk mengelola dan
memelihara respons global terhadap bencana yang diakibatkan oleh alam dengan
memanfaatkan sumber daya yang efektif. Konsep belajar bersama dengan komunitas
dunia merupakan sebuah strategi untuk melakukan evaluasi atas praktik baik yang
telah dilakukan, pun menyusun kembali kerja-kerja kolaboratif dalam merespon
kebencanaan. (SPs/Eni)