Yogya (3/9),
Fakultas Teknik bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
(UGM) Yogyakarta menggelar Join Lecture bersama Universiti Tun Hussei
Onn Malaysia (UTHM). Kegiatan ini telah dimulai dengan observasi lapangan di
beberapa destinasi wisata berbasis konservasi lingkungan pada 2 September lalu.
Peserta yang terlibat sebanyak 24 orang, terdiri dari 14 mahasiswa UGM serta 14
mahasiswa UTHM. Hingga 7 September 2018 mendatang, mereka akan belajar bersama,
baik dalam kuliah umum, diskusi, dan observasi lapangan. Adapun tema yang
diusung dalam penyengaraan Join Lecture adalah Envinronmental
Awareness and Ecosystem Sustainability.
Sebagai salah
satu universitas tertua di Indonesia, UGM mengemban tanggungjawab dalam
upaya-upaya konservasi lingkungan yang berkelanjutan. Sebuah implementasi
kawasan edukopolis telah digagas UGM untuk menciptakan iklim belajar yang lebih
kondusif. Praktik baik ini dilakukan untuk mengupayakan pengembangan program
kolaborasi multidisiplin dan respons atas isu-isu ekologis dalam upaya mencapai
visi Universitas. Adapun langkah konkret yang telah dilakukan oleh UGM antara
lain mengurangi polusi dan emisi gas yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor,
pengembangan kawasan ramah pejalan kaki, pembatasan kendaraan di dalam kampus,
pembangunan asrama untuk mahasiswa di sekitar kampus, pengembangan kantor parkir, serta penanaman
di kawasan akademik. UGM juga meyakini bahwa upaya-upaya baik tersebut
membutuhkan kolaborasi banyak pihak. Oleh karena itu, kurikulum sederhana yang
dirancang untuk program ini berbasis dari praktik baik UGM dan wilayah lain di
sekitar Yogyakarta.
Join Lecture ini
mengelaborasi antara kuliah, diskusi, dan observasi lapangan. Materi-materi
yang menjadi pemantik diskusi antara lain pengenalan tentang kesadaran
lingkungan dan ekosistem yang berkelanjutan, analisis lingkungan, eksplorasi
riset berbasis lingkungan, konservasi satwa liar, dan keragaman ekosistem.
Masing-masing peserta memiliki topik yang beragam, serta akan berdiskusi satu
sama lain. Salah satu hal untuk mengimbangi teori yang disampaikan, para
peserta ditunjukkan beragam contoh praktik baik, pun selanjutnya menjadi bahan
observasi sebagai pengayaan topik. Beberapa titik yang menjadi destinasi observasi
mereka meliputi Candi Borobudur, Museum Merapi, Candi Prambanan, Candi Ijo,
Watuadeg, Kali Oyo, Goa Ngingrong, Kali Suci serta Kars Tubing. (SPs/eni)