Universitas Gadjah Mada Nama Instansi
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Berita
  • Askuri Raih Doktor Setelah Mengkaji Pertumbuhan Nama Arabik di Jawa

Askuri Raih Doktor Setelah Mengkaji Pertumbuhan Nama Arabik di Jawa

  • Berita
  • 5 Februari 2018, 00.00
  • Oleh: layanantik
  • 0

Jogja, SPs UGM (30/1) Pertumbuhan nama arabik
menjadi topik pilihan Askuri, S.S., M.Si., yang berhasil meraih Gelar Doktor dengan predikat Cumlaude dalam ujian terbuka doktor pada
Inter-Religious Studies Sekolah
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Acara yang berlangsung di Auditorium
Gedung Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ini dibuka oleh Dekan
Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., yang juga sebagai
pimpinan sidang.

Askuri menjelaskan bahwa dalam perspektif linguistik
kritis, nama diri bisa dikategorikan sebagai sebuah fitur linguistik yang
mengandung informasi signifikan tentang masyarakatnya. Dalam konteks Indonesia,
nama diri terkait dengan banyak hal yang mempengaruhinya seperti tradisi,
agama, negara, dan orangtua.

“Dalam sejarah Indonesia yang dinamis, tradisi
penamaan juga berkembang dinamis,” ujar Askuri. Ia melanjutkan bahwa salah satu
bukti perkembangan nama diri adalah di masa lalu nama diri tanpa disertai
dengan family names, sangat
sederhana, biasanya terdiri dari satu kata, kadang memiliki makna, kadang hanya
merupakan bunyi tanpa makna. Sedangkan nama diri orang Jawa saat ini semakin
kompleks dan panjang, lebih sarat akan makna, dan variasi lingualnya semakin
beragam.

Pria kelahiran Lamongan, 5 Desember 1974 ini
memaparkan bahwa di antara perkembnagan tradisi penamaan di Jawa, pertumbuhan
nama Arab dari decade ke decade tampak sangat pesat. Nama-nama Arab saat ini
lebih terstandarisasi sesuai dengan transliterasi Arab-Indonesia, sementara
sebagiannya terasa lebih modern dan globalized
dengan menggunaan ejaan bahasa Inggris. Nama-nama Arab tersebut berasal dari
nama Arab murni, dan kombinasi dengan nama Jawa atau Eropa.

“Penggunaan variasi lingual dari berbagai bahasa dalam
penamaan diri masyarakat Jawa membawa pertanyaan tentang identitas, karena nama
diri merupakan identitas yang paling dekat dan melekat pada setiap manusia
sejak lahir,” jelas Askuri. Ia juga mengatakan bahwa di antara banyak studi
tentang Islam di Indonesia, sangat sedikit ahli yang mempertimbangkan
penggunaan nama diri sebagai indikator bagi pertumbuhan kesalehan dan
kebangkitan Islam. Padahal, lanjutnya, ekspresi lingual Muslim – termasuk
nama-nama Arab ““ seringkali merupakan ekspresi natural untuk mengungkapkan
jalan pikiran dan perilaku untuk mengimplementasikan Islam dalam kehidupan
sehari-hari.

Dalam disertasi yang berjudul The Growth of Arabic
Names in Java: The Politics of Naming in Islamizing Indonesia ini, Askuri
menjelaskan bahwa pertumbuhan nama Arab yang digunakan oleh orangtua dalam
memberi nma anak-anak mereka merupakan cerminan pertumbuhan literasi Qurani di
kalangan para orangtua. “Sumberdaya linguistik yang digunakan dalam penamaan
semakin luas dan jumlah kata di dalamnya semakin banyak. Hal ini mencerminkan
keluasan pengetahuan generasi baru orangtua melalui literasi dan pendidikan
serta meningkatkan mobilitas vertical mereka sebagai kenerasi baru yang lebih
makmur dan sejahtera,” ungkap Askuri.

Perubahan sosial ummat Islam mengantarkan pada
pemahaman pada sturktur yang lebih makro, yaitu politik negara terhadap ummat
Islam. Kini Islam telah menjadi salah satu penopang demokrasi dan menjadi ikon
sosial, politik, serta kultural yang tampak modern dan religius. “Hal ini
menjadikan Islam menjadi tenda kultural yang nyaman bagi ummat Islam untuk
berekspresi dan meraih cita-cita masa depan. Salah satunya melalui aspirasi
penamaan yang menghubungkan Islam dan modernitas sebagai identitas bagi
anak-anak mereka.” pungkas Askuri yang menjadi lulusan doktor ke-3869 dari UGM
ini. (ags)

Link



Recent Posts

  • PKM SPs: Pemanfaaan Limbah Jagung untuk Pakan Ternak dan Pupuk Organik
  • SPs Luluskan 60 Magister dan 7 Doktor
  • Pentingnya Liputan Kegiatan Kampus
  • Menjadi Karyawan Bintang
  • SPs Ikut Dorong Pengembangan Pariwisata NTT

Arsip

  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juni 2021
  • Maret 2021
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Juni 2020
  • Maret 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • April 2019
  • Januari 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • Oktober 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2014
  • Januari 2014
  • Juli 2012
  • Desember 2011
  • November 2011
  • Oktober 2011
  • September 2011
  • Juli 2011
  • Juni 2011
  • Mei 2011
  • Maret 2011
  • Februari 2011
  • Januari 2011
  • Desember 2010
  • November 2010
  • Oktober 2010
  • September 2010
  • Agustus 2010
  • Juli 2010
  • Juni 2010
  • Mei 2010
  • April 2010
  • Maret 2010
  • Februari 2010
  • Januari 2010
  • Desember 2009
  • November 2009
  • Oktober 2009
  • September 2009
  • Agustus 2009
  • Juli 2009
  • Juni 2009
  • Mei 2009
  • April 2009
  • Maret 2009
  • Februari 2009
  • Januari 2009
  • Desember 2008
  • November 2008
  • Oktober 2008
  • September 2008
  • Agustus 2008
  • Juni 2008
  • Mei 2008
  • Januari 2008
  • November 2007

Kategori

  • Berita

Meta

  • Masuk
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

Alamat Instansi
Nomor Telepon Instansi
Email Instansi

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju