Sebanyak 72
wisudawan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada mengikuti acara
pelepasan wisudawan di Ruang Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM, Rabua (24/01). Jumlah ini
terdiri dari 66 wisudawan S2 (magister) dan 6 wisudawan S3 (doktoral). Acara
ini merupakan rangkaian prosesi wisuda setelah dikukuhkan secara resmi pada
pagi harinya di Gedung Graha Sabha Pramana UGM sebelum mengikuti acara
pelapasan wisudawan di fakultas masing-masing.
Wisudawan
Sekolah Pascasarjana UGM periode II tahun akademik 2017/2018 ini berasal dari
berbagai prodi dan minat. Untuk wisudawan magister berasal dari prodi Agama dan
Lintas Budaya, Agama dan Lintas Budaya (Minat Kajian Timur Tengah), Agama dan
Lintas Budaya (Minat Ekonomi Islam), Bioteknologi, Ilmu Lingkungan, Ilmu
Lingkungan (Minat Pengelolaan Lingkungan), Ilmu Lingkungan (Magister Teknologi
untuk Pengembangan Berkelanjutan), Ilmu Lingkungan (Minat Geo-informasi untuk
Manajemen Bencana), Ilmu Lingkungan (Minat Pengelolaan Infrastruktur dan
Pembangunan Masyarakat), Kajian Budaya dan Media, Kajian Budaya dan Media
(Minat Manajemen Informasi dan Perpustakaan), Kajian Pariwisata, Kependudukan,
Ketahanan Nasional, Magister Manajemen Bencana, Magister Manajemen Pendidikan
TInggi, Pengkajian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa, dan Penyuluhan dan
Komunikasi Pembangunan. Sedangkan untuk wisudawa doktoral berasal dari prodi
Agama dan Lintas Budaya, Bioteknologi, Ilmu Studi Kebijakan, Pengkajian Seni
Pertunjukan dan Seni Rupa, dan Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan.
Berdasarkan data
statistik wisudawan, rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) wisudawan
magister adalah 3,66 dengan IPK tertinggi 3,98 yang diraih oleh Richardus Hugo
Sertia Putra dari prodi Bioteknologi. Sedangkan rata-rata IPK wisudawan
doktoral adalah 3,76 dengan IPK tertinggi 3,89 yang diraih oleh Tatag Handaka
dari S3 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan. Berdasarkan lama studi, data
statistic menunjukkan bahwa pada wisudawan magister, lulusan tercepat yaitu
dengan lama studi 1 tahun 11 bulan diraih oleh Mufida Cahyani dari prodi Kajian
Budaya dan Media (Minat Manajemen Informasi dan Perpustakaan). Kemudian untuk
wisudawan doktoral, lulusan tercepat diraih oleh Eli Irawati dari S3 Pengkajian
Seni Pertunjukan dan Seni Rupa dengan lama studi 3 tahun 4 bulan.
“Kuliah di
Sekolah Pascasarjana mempertemukan kami, mahasiswa, dari berbagai bidang. Hal
ini membuat wawasan kita semakin luas dengan sudut pandang yang berbeda. Inilah
keunggulan yang dimiliki Sekolah Pascasarjana UGM yang bersifat multi
disiplin,” ungkap Richardus dalam sambutannya sebagai perwakilan wisudawan. RIchardus
juga berharap bahwa wisudawan terus melanjutkan perjuangannya masing-masing
dalam memajukan Indonesia.
Dekan Sekolah
Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya juga
menyatakan bahwa betapa pentingnya komunikasi, beradaptasi, mencari peluang,
dan menyesuaikan diri. “Tidak kalah penting pula memiliki integritas,
berkomitmen, dan bisa dipercaya. Harapannya, kita sudah mendapat bekal tersebut
selama menjadi mahasiswa sebelum terjun langsung ke masyarakat,” jelas Prof. Malkhamah. Wisudawan juga
diharapkan dapat menjadi duta Sekolah Pascasarjana untuk menjadi jembatan
antara masyarakat dan UGM dalam memberikan informasi bagi yang membutuhkan
pendidikan lanjut.
Sekolah
Pascasarjana juga memberikan penghargaan kepada wisudawan beprestasi kepada
Richardus Hugo Sertia Putra yang juga merupakan peraih IPK
tertinggi. Selain itu juga diberikan penghargaan kepada pengunjung perpustakaan
dengan kunjungan terbanyak. Penghargaan ini diberikan kepada Tatag Handaka dari
S3 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, Deva Alvina Sebayang dari ALB, dan Rahmat Dartian
dari Magister Kajian Pariwisata.
(Ags)