Dalam Rangka Pembukaan Program studi S2 dan S3 Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Kelautan, Sekolah Pascasarjana UGM bekerjasama dengan Kementerian Kelautan
dan Perikanan RI mengadakan seminar dengan Tema Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Kelautan Indonesia Berwawasan Lingkungan, untuk itu kami mengharapkan partisipasi
anda pada:

Hari : Senin
Tanggal : 20 Juni 2011
Waktu : 08.00-13.00 WIB

Keynote Speaker :
Dr. Ir. H. Fadel Muhammad (Menteri
Kelautan dan Perikanan RI)

Narasumber :
Prof. Dr. Hartono, DEA., DESS (Direktur Sekolah Pascasarjana
UGM)
Dr. Muhamad S. Fadli, M.Eng (Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi
Sumber
Daya Alam)
Prof. Dr. Ir. Kamiso H.N., M.Sc (Guru Besar Fakultas Pertanian
UGM)
Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmojo, M.Sc. (Guru Besar Fakultas
Teknik UGM)
Dr. Yosi Bayu Murti, Apt., M.Sc (Pusat Studi Teknologi Kelautan
UGM) read more

Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Direktorat
Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Beasiswa Unggulan-Biro Kerjasama Luar Negeri (BU-BKLN)
Kemendiknas menawarkan beasiswa bagi para sarjana lulusan S1 fresh graduate untuk
melanjutkan studi S2 di Program Magister Manajemen Bencana. Apabila Anda berminat,
dimohon untuk segera menyerahkan berkas-berkas yang terdiri dari:

Untuk Beasiswa Dikti :

1. Ijazah S1
2. Transkrip akademik yang sudah dilegalisir dengan IPK minimal 3,00
3. Sertifikat TOEFL dengan nilai minimal 500
4. Hasil Tes Potensi Akademik (TPA) OTTO BAPPENAS dengan nilai minimal 500
   (syarat-syarat menyusul)

Batas pendaftaran: 10 Juni 2011. Beasiswa Dikti akan mendapatkan kontrak
kerja dari Dikti sebagai tenaga pengajar. read more

UMAR KAYAM:
PARA PRIYAYI DAN KENIKMATAN

Umar Kayam, siapa tak kenal budayawan UGM yang mempopulerkan Mr Rigen dan Pak
Ageng dalam glenyengan Koran Kedaulatan Rakyat terbitan Yogyakarta.
Mangan ora Mangan Kumpul, Sugih Tanpa Bandha, Madhep Ngalor Sugih, Ngidul
Sugih, Para Priyayi dan seterusnya. Novelnya popular dalam bahasa yang sarat kritik.
Demikian pula esai-esainya yang ditulis selama menjadi penulis tetap di Kedaulatan
Rakyat dan juga majalah Tempo. Bahasa sederhana, jenaka, tetapi menggigit itulah
khas Pak Ageng, Umar Kayam, jebolan Cornel University negeri Paman Sam. Priyayi
yang lahir tahun 1932 di Ngawi Jawa Timur, sudah mendarah daging dengan udara
dan garam Yogyakarta. Muridnya tak terhitung jumlahnya di Univeristas Gadjah
mada, UI, Udayana, maupun universitas lainnya yang ada di Indonesia bahkan
manca negara. Ada yang menjadi “penerus estafet” gurunya, menjadi
budayawan, tetapi ada yang kemudian “merubah nasib” dengan berpofesi
lainnya, menjadi birokrat atau politisi. Tetapi semua mengakui Umar.
Kayam adalah “suhu budayawan Yogyakarta” dari UGM.Sebagai seorang
priyayi, Umar Kayam, sederhana, nyeleneh, tatapi juga suka meledek bahkan pada
hal-hal yang bisa dikatakan “sensitive”, soal hidup pribadi. Kumpul
Kebo, membujang terus sampai tuwa, atau jadi prawan tuwo, semuanya tak lepas
dari sindiran-sindiran khas seorang priyayi Jawa. Memaksa pembaca untuk ketawa
membaca karangannya sekalipun pada tema yang sangat berat dan sensitif. Mengkritik
rezim dengan celotehan-celotehan dalam kesehariannya. Pembantunya yang laki-laki,
maupun juru masaknya yang perempuan. Dan tentu saja “kanjeng mami” yang
tak lain adalah istrinya sendiri yang suka ngomel atas perilaku Ki Ageng Kayam
sendiri.
Trilogy buku : Sugih Tanpa Bandha, Madhep Ngalor Sugih, madhep Ngidul Sugih,
dan Para Priyayi menempatkan Ki Ageng Kayam pada tempat yang benar-benar “dimuliakan” dalam
level akademik dan budayawan. Inilah sosok kayam yang menjadi “suhu” di
lingkungan Fakultas Ilmu Budaya seluruh Indonesia. Kita butuh tahu sosok Umar
Kayam dalam dunia akademik di lingkungan Universitas Gadjah Mada maupun di
lingkungan universitas di luar UGM. Masihkah mungkin muncul sosok seperti Umar
Kayam dalam era yang sudah demikian sublime. Dunia yang kian karut marut. Dunia
yang kian metropolis. Dan seterusnya. Apa yang membuat Umar Kayam demikian
popular menjadi “suhu” dalam lingkungan Budayawan Indonesia. read more

“INDONESIAN URBAN CULTURES AND SOCIETIES”

CONFERENCE BACKGROUND SYNOPSIS
Since the adoption of neo-liberal economic policies in the recent decade, in
addition to the change of the Indonesian political regime to a more democratic
and open one, Indonesia has witnessed the more dynamic role of market forces
as well as the impacts of modernization and globalization on its urban cultures
and societies. There has been a fast development and transformation of the
urban areas that have greatly influenced the Indonesian people in most aspects
of their lives, and in particular, their sense of self and environment. The
urbanization and the urbanism processes have driven people to consider the
urban cultures and societies as the primary point of reference in their daily
lives, wherever they live. The developments of the transportation system and
the information technology, the innovation of sciences, the rise of the urban
middle classes, and also the freedom of media and expression in arts and literatures
have created different definitions about the urban cultures and societies:
who they are, what they do, what they like and what they plan in building their
environment, how is their mobility going on, how they deal with their counterparts
on the other parts of the globe, what are their cultural and other social products,
and many other related critical questions have arisen.
In considering the above questions and their main emerging (sub) themes, this
3rd International Graduate Student Conference on Indonesia invites graduate
students who are doing research and likewise interested in these topic areas
from different disciplines (mono or multidiscipline) to present their papers
by examining these issues from the perspective of contemporary Indonesia. The
presenters are encouraged to come from different disciplines of knowledge,
such as media and cultural studies, literature, religious studies, sociology,
anthropology, literature, engineering, geography, political science, law, psychology,
and other related disciplines. read more

Peran Pemerintah Dan Perbankan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas di Tingkat Nasional Dan Daerah

Diselenggarakan atas Kerjasama Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan Balai Pendidikan Pelatihan Keuangan Yogyakarta

LATAR BELAKANG
Sinergi pemerintah dan perbankan secara strategis berperan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah dijalankan dalam bentuk pengelolaan administrasi pemerintahan, fasilitasi pembangunan, dan pelayanan masyarakat. Adapun peran perbankan terutama melalui fungsi intermediasi keuangan untuk mendukung beragam aktivitas ekonomi riil masyarakat. Namun, dalam faktanya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah maupun perbankan belum dapat memainkan perannya secara optimal dengan banyaknya tantangan dan kendala yang dihadapi.
Hingga saat ini masih terlihat dengan jelas permasalahan di berbagai bidang kehidupan, sehingga kesejahteraan masyarakat pada umumnya belum mencapai tingkat yang diharapkan. Permasalahan krusial lainnya adalah masih tingginya tingkat disparitas atau kesenjangan antardaerah. Pertumbuhan ekonomi antardaerah sangat bervariasi, sehingga masih cukup banyak daerah dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi. Kesenjangan antarpelaku usaha juga merupakan fenomena yang masih banyak dijumpai, khususnya di antara para pelaku usaha berskala besar dengan para pelaku usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi. Akses para pelaku usaha berskala menengah ke bawah terhadap peluang ekonomi, seperti pembiayaan dari perbankan, relatif terbatas.
Sehubungan dengan hal-hal di atas, maka Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Yogyakarta melalui kerjasama dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada bermaksud menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan: Peran Pemerintah dan Perbankan dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas di Tingkat Nasional dan Daerah. Melalui seminar ini diharapkan lahir pemikiran-pemikiran segar mengenai langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh pemerintah dan perbankan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di tingkat nasional maupun daerah. read more

Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc.,/ Judul : Kemelimpahan
benthik Insekta Akuatik Hulu Sungai lereng Selatan Merapi sebagai Indikator
Kesehatan daerah Tangkapan Air Pascas Erupsi 2010.

Dr. M. Baiquni, MA. / Judul : New Branding Merapi
Ecotourism: Inovasi Promosi Ekowisata Merapi Pasca Erupsi 2010.

Dr. Ir. Eko Nugroho, MSi./ Judul : Sistem Peringatan
Dini Berbasis Masyarakat untuk Mitigasi bencana Merapi.

drg. Margareta Rinastiti, M.Kes., Ph.D./ Judul :
Pengembangan Multilayered/functionally graded structured Ti/HA untuk Pembuatan
Pasak Pada Restorasi pasca Perawatan Endodontik.

Dr. Ratna Noviani./ Judul : Bencana dalam Narasi
Media: Kajian Naratif Berita tentang Erupsi Merapi 2010 dalam Program Breaking
News di TVOne dan MetroTV.

Ir. Donny Widianto, Ph.D./ Judul : Keragaman
Bakteri Pembintil Akar Pada Agroekosistem Terdampak Erupsi Merapi.

Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.Phil./ Judul
: Pariwisata Bencana: Kajian Etnosain.

Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., MT./ Judul : Potensi
Tingkat Daya pulih Wilayah Perdesaan di Kawasan Rawan Bencana Merapi.

Hasse J., MA./ Judul : Strategi Pengelolaan
Sumber Daya Alam Pasca Bencana: Studi atas Kepemilikan dan Pemanfaatan Pasir
Lahar Dingin di Desa Jemoyo, Salam, Magelang, Jateng.

Dr. Langgeng Wahyu Santosa, M.Si./ Judul : Implementasi
Prinsip Dasar "Uniformitarianism" dalam geomorfologi sebagai kerangka
Dasar Perumusan Pola Ruang Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Merapi.

Ir. Alva Edy Tontowi, MSc., Ph.D. / Judul : Pembuatan
Scaffold Bovine Hydroxyapatite dari Tulang Sapi Merapi untuk Aplikasi Implan.

Dr. Zuly Qodir./ Judul : Bencana Merapi, Mitos
dan Strategi Bertahan Masyarakat Lereng Merapi: Kasus Masyarakat Glagah Harjo,
Kepuh Harjo dan Kinahrejo.

Dra. M. Widyastuti, M.T./ Judul : Integrasi
Model DRASTIC dan Sistem Informasi Geografis Untuk Kajian kerentanan Airtanah
bebas terhadap Pencemaran Pasca Erupsi Merapi 2010.

Prof. Dr. Totok Gunawan, MS./ Judul : Model
Tata Ruang Kawasan Bekas Erupsi Gunung Merapi berbasis pada Ekosistem Gunung
Merapi yang Berwawasan Lingkungan, Berkelanjutan dan Berbasis Budaya Masyarakat
Lokal.

Dr. Danang Srihadmoko, S.Si., M.Sc./ Judul :
Pemodelan Mikrozonasi Risiko Bahaya Lahar di Daerah perkotaan Akibat erupsi
Merapi 2010: Studi Kasus Sungai Code, kec. Jetis dan Gondokusuman. Kota Yogyakarta.

Ir. Heru Sutomo, M.Sc (Eng)., Ph.D./ Judul :
Kajian Aksesibilitas Tanggap Darurat pada Bencana Letusan Gunung Merapi.

Prof. Dr. Sunyoto Usman./ Judul : Pengembangan
Infrastruktur Hunian Sementara bagi Korban Bencana Letusan Gunung Merapi.

Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D./ Judul :
Pengaruh Etsa terhadap Kekasaran dan Wettability Permukaan Implan Gigi Ttanium
untuk meningkatkan sifat osteointerogasi.

Dr. M.R. Djarot Sadharto W., M.Sc./ Judul :
Analisa Resiko Dampak Erupsi Gunungapi Merapi 2010 terhadap Pendapatan Petani
Salak Sebagai Dasar Penyusunan tata Ruang di Kabupaten Sleman.

Dr. Endang Sulastri, MA./ Judul : Kemandirian
Petani Dalam Usaha Tani berkelanjutan Melalui Padi Organik Pasca Erupsi Merapi
di Kecamatan Pakem kabupaten Sleman.

Suhadi, MA./ Judul : Bentuk dan Strategi Penanganan
Bencana Merapi tahun 2010 oleh Simpul Jaringan Gerakan Pesantren (Studi Kasus
di Tiga Jaringan Pesantren di Sleman dan magelang).

Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D./ Judul : .
Peran Pemerintah dan Lembaga Perkoperasian pada Pengembangan Sapi Perah Pasca
Bencana Erupsi Merapi 2010 di Propinsi DIY.

Dr. Ageng Setiawan Herianto. / Judul : Pengembangan
Pola Negosiasi berimbang Sebagai Upaya Pengurangan Potensi Konflik Lahan Pada
Proses relokasi Korban Erupsi Merapi.

Rr. Paramitha Dyah Fitriasari, M.Hum. / Judul :
Kreativitas Seni Sebagai respon Artistik Pasca Bencana Erupsi Gunung Merapi.

Dr. Wening Udasmoro, DEA. / Judul : Spiritualitas
Untuk Rekonstruksi Diri masyarakat Korban Merapi: Agency dan Survival Strategy
dalam Merespon Bencana.

Prof. Dr. Ir. Sri Anggrahini, MS. (Catatan: dimohon agar
dilakukan perubahan personalia: Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc dari Prodi Bioteknologi
menjadi peneliti utama). / Judul : Karakterisasi, Uji Aktivitas
Antioksidan dan Antikolesterol Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Sebagai Produk
Makanan Fungsional Unggulan Daerah Erupsi Merapi.

Rina Susilowati, dr. Ph.D. / Judul : Karakterisasi
in vitro dan uji Fungsi In vivo Gelatin Hydrogel dari Tulang Sapi Lokal sebagai
Sistem Perancah pada Aplikasi Platelet Rich Plasma untuk Mempercepat regenerasi
Saraf Tepi.

Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes. / Judul :
Karakteristik Toksisitas hidroksiapatit yang Disintesis dari Kalsit Pada Rattus
Norvegicus.

Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si. / Judul :
Evaluasi Sumberdaya Sosial Ekonomi di Sisi Selatan Gunungapi Merapi Pasca
Erupsi tahun 2010.

Dr. Siti Syamsiyatun. / Judul : Merengkuh Merapi
dengan Iman Baseline Research tentang Pengalaman faith-based Civil Society
dalam Pelayanan Korban Bencana Erupsi Merapi 2010-2011.

read more

“GRATIS TEMPAT TERBATAS”

Kiat-kiat mudah Mengerjakan TOEFL Dengan
Mudah” kepada mahasiswa Sekolah Pascasarjana (multidisipin) “tanpa
dipungut Biaya “ yang akan diselenggarakan pada :

Hari/tanggal : Selasa, 22 Maret 2011
Waktu : Pkl 08.30-12.00 wib
Tempat : Ruang Seminar lantai 5, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM
Pemateri/Tutor : Adi Sutrisno, MA.
Biaya : Pelatihan tanpa biaya.
Pendaftaran paling lambat tanggal 21 Maret 2011
Pendaftaran : Sdr. Nugroho Sukarno dan Arni (Bagian Akademik SPs) Telp. 0274 544975 read more

Kepada Sarjana lulusan S1/Fresh graduate Program Magister Geo-informasi
untuk Manajemen Bencana (Geo-Information for Spatial Planning and Risk Management)
Sekolah Pascasarjana UGM mendapatkan Alokasi Beasiswa Unggulan dari Kemendiknas
RI. Apabila anda berminat segera menyerahkan:

1. Ijazah S1
2. Transkrip Akademik yang sudah dilegalisir
3. IPK min. 3.25
4. Sertifikat TOEFL min. 500
5. TPA min. 450.

ke alamat: Ketua Program Magister Geo-informasi untuk Manajemen Bencana Sekolah
Pascasarjana UGM, Lantai 3, Ruang 304.

BATAS PENDAFTARAN: 31 MARET 2011
Info lebih lanjut tentang beasiswa tersebut dapat dilihat di website http://www.beasiswaunggulan.depdiknas.org
dan website//pasca.ugm.ac.id Contact person : Indri (081227182767) read more

EKONOMI KERAKYATAN BASIS EKONOMI PANCASILA: MENGURAI PEMIKIRAN PROF.
DR. MUBYARTO
Sekolah Pascasarjana UGM Kamis, 24 Maret 2011

Prof. Dr. Mubyarto, tidak asing dalam percaturan ekonomi Indonesia. Beliau
salah satu ekonom UGM yang dekat dengan masalah “pedesaaan” dan
kaum pinggiran. Pembelaanya pada masyarakat terpinggir telah banyak dituangkan
dalam karya. Banyak pikiran pembelaannya pada kaum papa mendapatkan “serangan
keras” dari para yuniornya di UGM bahkan para muridnya. Namun pak Muby
demikian tetap pada prinsipnya membela kaum lemah dalam hal ekonomi. Dan pedesaan
adalah salah satu pusat perhatian yang tidak boleh dilupakan karena sumbangannya
pada Negara Indonesia.
Sebagai ekonom, tentulah Prof Muby menghadapi banyak tantangan sekaligus “lawan”
dalam perdebatan akademik bahkan sampai soal-soal kebijakan ekonomi Indonesia.
Kita tahu ekonomi Indonesia lebih berkiblat pada Universitas Indonesia, bukan
Universitas Gadjah Mada. Universitas Indonesia dengan para Begawan ekonomi yang
menjadi teknokrat dan birokrat semacam M. Sadli, Wijojonitisastro, Widjojoyohadikusumo,
dan Emil Salim. Bahkan sampai orde ini beranjak menuju Reformasi Kiblat Ekonomi
Indonesia adalah Universitas Indonesia, bukan Universitas Gadjah Mada.
Prof. Mubyarto mengeluarkan “doktrin” Ekonomi Pancasila, sebagai
ekonomi yang genuine Indonesia. Tetapi gagasannya tentang ekonomi Pancasila
tampak tidak mendapatkan tempat yang sepadan dengan pengakuan akademiknya, bahkan
banyak ekonom yang mencibirnya. Namun zaman Soeharto pernah menempatkan Prof.
Muby sebagai ahli ekonomi pedesaan dengan konsep “Inpres Desa Tertinggal”
(IDT) yang sungguh sangat popular ketika rezim Orde Baru hampir tumbang. Dengan
gagasan IDT Prof. Muby dikritik beberapa pihak karena dianggap tidak berhasil
karena selalu gagal mengatasi persoalan kemiskinan di pedesaan.
Ekonomi Pancasila adalah ekonomi yang merakyat, demikian kira-kira Prof. Muby
hendak mengatakan pada publik dan para ekonom yuniornya. Ekonomi Indonesia bukanlah
ekonomi kapitaliostik neoliberalistik yang akan menghempaskan rakyat kecil dan
pengusaha-pengusaha menengah kebawah gulung tikar. Ekonomi Pancasila adalah
demokratisasi ekonomi yang sejujurnya, hanya saja dalam praktek ekonomi Pancasila
dikebiri oleh para pengambil kebijakan Negara dalam bidang ekonomi Indonesia.
Mungkinkah Ekonomi Pancasila dihidupkan kembali sebagai basis dari ekonomi kerakyatan.
Dengan pernyataan lain, bisakah Ekonomi Kerakyatan di Indonesia berlangsung
saat sekarang ini sedang gandrung dengan ekonomi kapitalistik neoliberalistik?
Bisakah kita belajar pada Prof. Mubyarto membahas fondasi ekonomi Indonesia
yang lebih berpihak pada rakyat, dan mungkinkah Pancasila sebagai basisnya? read more

“GRATIS TEMPAT TERBATAS”

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah instrument yang mengukur potensi kemampuan
belajar seseorang, yang dianggap mendasari keberhasilan belajar pada jenjang
setingkat S2/Magister dan S3/Doktor atau keberhasilan memangku jabatan yang
memerlukan kemampuan setara dengan kemampuan pada jenjang pendidikan pascasarjana.
TPA terdiri atas tiga subtes, masing-masing subtes mengandung empat bagian.
Setiap Subtes memiliki skor rata-rata (mean skor 50) dan skor rata-rata total
500 skor rata-rata total tertinggi 800.
Skor TPA (yang diselenggarakan BAPPENAS) yang diperoleh seseorang mencerminkan
dalam tingkatan skala nasional dengan data perbandingan yang selalu diperbaharui.
Universitas Gadjah Mada menentukan skor total untuk jenjang S2/Magister minimal
500 dan S3/Doktor minimal 550
Untuk menunjang keberhasilan dalam menempuh TPA, Sekolah Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada memberikan fasilitas “Kiat-kiat Mengerjakan TPA Dengan
Mudah” kepada mahasiswa Sekolah Pascasarjana (multidisipin) “tanpa
dipungut Biaya “ sehubungan dengan belum selesainya tanggal 8 Maret yang lalu akan dilanjutkan pada : read more