Pernyataan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 62 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota pada Bab II Pasal 2 ayat 2 dan UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional pada pasal 2, menyatakan secara eksplisit adanya ukuran kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Dalam berbagai diskusi, kewajiban pemerintah memenuhi kebutuhan dasar ini telah diwujudkan dalam Standar Pelayanan Minimal dari sisi pelayanan. Namun, hasil yang dicapai belumlah jelas. Oleh sebab itu, munculah kebutuhan untuk menstandardisasi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Selaras dengan itu, istilah standar kesejahteraan minimal muncul. Sehingga pertanyaannya adalah ‘Perlukah kita mempunyai Standar Kesejahteraan Minimal untuk setiap daerah di Indonesia?’.
2009
Prospek Perdamaian Di Indonesia : Polisi, Masyarakat Sipil & Konflik Agama Bersama H.M. Jusuf Kalla
Fakta menunjukkan dan banyak pihak mengakui bahwa proses pengakhiran konflik ( besar ) seperti di Aceh, Poso dan Ambon dan konflik antar agama dengan memberikan ‘tekanan’ pada polisi dan pihak lainnya karena peran besar JK. Dengan logika kalkulatif yang digunakan, JK yang banyak akal, berani menembus kebekuan dalam mencari solusi menuju damai. Tentu apa yang dilakukan oleh JK dalam proses menuju perdamaian saat itu karena ia memiliki power. Baik sebagai Menteri, maupun Wakil Presiden dan Ketua Umum Golkar. Kini JK sudah tidak lagi memiliki power yang legitimate di Republik ini. Ia kini menjadi seorang biasa, sementara tantangan perdamaian di Indonesia masih sangat besar. Bagaimana pandangan JK tentang hal ini..?
Dalam beberapa dekade terakhir, mahasiswa Pascasarjana Indonesia dalam bidang kajian lintas-disiplin menunjukkan peningkatan jumlah yang menggembirakan. Hal itu salah satu pertanda positif tentang semakin besarnya minat dan perhatian generasi muda Indonesia dalam perluasan wawasan akademis, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sumbangsihnya bagi bangsa dan negara. Namun, disadari pula terdapatnya sejumlah kendala yang tidak mendukung pengembangan kemampuan akademis secara optimal. (1) Kurangnya akses pada literatur dan hasil-hasil penelitian tentang Indonesia yang diterbitkan dalam bahasa asing; (2) lemahnya kemampuan berbahasa Inggris yang menghambat partisipasi mahasiswa Indonesia dalam berbagi gagasan dan hasil-hasil penelitian dalam forum internasional dan dalam menerbitkan karya-karya ilmiahnya di jurnal-jurnal ilmiah internasional. (3) sarana komunikasi dengan sesama mahasiswa pascasarjana di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri sebagai media bertukar gagasan dan hasil-hasil penelitian belum terbentuk secara mapan.
oleh Prof. Dr. Chua Beng Huat
Hari Kamis, 3 Desember 2009, Program Studi Kajian Budaya dan Media (KBM) bekerjasama dengan Center for Religion and Cross-Cultural Studies (CRCS), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta telah menyelenggarakan kuliah umum bersama Prof. Dr. Chua Beng Huat (Profesor dari Faculty of Arts and Social Sciences dan Direktur Cultural Studies in Asia Research Cluster, Asia Research Institute, National University of Singapore). Tema dari kuliah umum adalah “Cultural Studies in Asia”. Secara spesifik Prof. Chua Beng Huat membahas tentang “Malay Language Pop Culture: An Agenda for Research”
STUDI FALAK KONTEMPORER
Oleh : Susiknan Azhari
(Guru Besar Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Disampaikan dalam Diskusi buku “GREAT THINKERS” Tanggal 12 Nopember 2009, di Sekolah Pascasarjana UGM
A. Pendahuluan
Menurut Azyumardi Azra kajian Islam memiliki arti luas, yang meliputi penelitian terhadap seluruh aspek peradaban Islam dan kehidupan muslim di masa lalu, sekarang, dan akan datang. Hal ini senada dengan Seyyed Hossein Nasr yang berpendapat; pada saat ini sangat mungkin untuk dikembangkan “ilmu-ilmu pasti” dalam program studi Islam karena Islam memiliki warisan yang banyak dalam bidang tersebut. Pada zaman klasik dan pertengahan Islam, “ilmu-ilmu pasti” seperti matematika, falak, kedokteran, kimia, geografi, dan fisika sangat berkembang.
Dengan pertimbangan tersebut, menurut Azyumardi Azra, program studi Islam tidak hanya dipandang sebagai program studi program teologi Islam atau penelitian hukum Islam.
Gagasan dan warisan Islam dalam bidang-bidang tersebut dapat dikontekstualisasikan pada konteks kekinian, khususnya untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi umat Islam.
Dihadapkan pada tantangan tersebut, kajian falak di Indonesia belum berjalan secara maksimal. Banyak kritikan tajam dilontarkan oleh pemikir terhadap tradisi kajian falak. Komaruddin Hidayat saat menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar di depan civitas academica UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Desember 2001 dengan tegas menyatakan bahwa kajian falak lebih didominasi pada persoalan ritual, seperti menghitung arah kiblat, awal waktu salat, dan awal bulan kamariah.
Makalah sederhana ini berusaha mengkaji bagaimana sejarah dan dinamika studi falak di dunia Islam, khususnya di Indonesia. Hal ini dirasa sangat penting untuk melihat bagaimana arah studi falak kontemporer penting untuk melihat bagaimana arah studi falak kontemporer dan kemungkinan perlunya pengembangan wilayah studi falak ke depan.
“Re) (Considering) Contemporary Indonesia: Striving towards Democracy, Sustainability, and Prosperity, A Multidisciplinary Perspective
Keynote Speaker:
Prof. Merle RICKLEFS,
History Studies, National University of Singapore
Prof. Chua Neng Huat,
Culutral Studies, National University of Singapore
Prof. Dr. Melani Budianta,
Literature Studies, University of Indonesia
Conference Description:
Dalam beberapa dekade terakhir, mahasiswa Pascasarjana Indonesia dalam bidang kajian lintas-disiplin menunjukkan peningkatan jumlah yang menggembirakan. Hal itu merupakan salah satu pertanda positif tentang semakin besarnya minat dan perhatian generasi muda Indonesia dalam perluasan wawasan akademis, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sumbangsihnya bagi bangsa dan negara. Namun, disadari pula terdapatnya sejumlah kendala yang tidak mendukung pengembangan kemampuan akademis secara optimal. Kurangnya akses pada literatur dan hasil-hasil penelitian tentang Indonesia yang diterbitkan dalam bahasa asing; lemahnya kemampuan berbahasa Inggris yang menghambat partisipasi mahasiswa Indonesia dalam berbagi gagasan dan hasil-hasil penelitian dalam forum internasional; dan dalam menerbitkan karya-karya ilmiahnya di jurnal-jurnal ilmiah internasional. Dengan bekal kemampuan akademis yang tidak prima, terdapat pula kendala bagi peningkatan ‘keingintahuan ilmiah’ yang dapat memperkaya penelitian dan penulisan tesis/disertasinya. Kendala ini cukup signifikan mengingat sejumlah besar mahasiswa pascasarjana terdiri dari staf pengajar perguruan tinggi di Indonesia.
Aceh Research Training Institute (ARTI)
and Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Akan menyelenggarakan:
Seminar Nasional “Dinamika Lokal; Perubahan Sosial, Ekonomi dan Politik pada Tingkat Lokal”
Description:
Sejak lengsernya pemerintah Suharto sebelas tahun lalu, perubahan-perubahan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi pada tingkat lokal di Indonesia semakin kompleks dan menarik. Perubahan-perubahan tersebut perlu dianalisa, dipahami dan dicatat. Penelitian kwalitatif merupakan alat yang terpenting untuk menganalisa perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat dalam kontek tertentu. Penelitian sosial yang berdasarkan ’field work’ dapat memberikan gambaran jelas tentang apa sebenarnya yang dialami oleh masyarakat di tingkat lokal, dan apa peran atau tanggapan pemerintah terhadap proses perubahan tersebut.
ARTI dan Sekolah Pascasarjana UGM bekerjasama untuk mengadakan seminar yang bertema, Dinamika Lokal: Perubahan Sosial, Ekonomi dan Politik pada Tingkat Lokal. Seminar ini memberi kesempatan untuk mahasiswa dan peneliti muda dari bidang ilmu sosial untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, dan membahas pengalaman di lapangan.
Presenter yang berasal dari universitas di Indonesia : Rp. 150.000
Presenter yang berasal dari universitas luar negeri : US$ 25.00
Pembayaran dapat dilakukan dengan mengirim transfer ke rekening: Direktur Sekolah Pascasarjana UGM, BNI cab. UGM no. Rek. 0039227315
Panitia akan menyediakan seminar kit, sertifikat, dan coffee breaks serta makan siang selama 2 hari. Biaya transportasi dan akomodasi ditanggung sendiri oleh presenter. Yogyakarta adalah kota dengan biaya hidup cukup murah, anda akan dengan mudah mendapatkan penginapan yang murah dan bagus. Informasi tentang hotel, panitia merekomendasikan untuk menggunakan guest house universitas atau hotel dan penginapan yang letaknya tidak jauh dari kampus. Berikut adalah beberapa penginapan yang kami sarankan:
Monday, 16 November 2009
Time: 13.00 pm
Venue: Seminar Room, floor. 5th, Sekolah Pascasarjana UGM
The Graduate Institute of International and Development Studies, Geneva, provides independent and rigorous analysis of global contemporary issues to public and private international actors. The Graduate Institute is an internationally recognized institution for higher academic learning and research, with its roots tracing back to 1927 as one of the first institutes to offer international studies in Europe. The Graduate Institute offers Master and Ph.D programs in the field of international relations (economics, history, political science and law) and development studies as well as a substantial amount of scholarships (200 for a total student body of 800).
Aceh Research Training Institute (ARTI) bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana UGM
Akan menyelenggarakan seminar
- Pada: 30 November 2009
- Venue: Sekolah Pascasarjana UGM
- Tema: Dinamika Lokal; Perubahan Sosial, Ekonomi dan Politik pada Tingkat Lokal
TEMA DAN ISU
Sejak lengsernya Suharto sebelas tahun lalu, perubahan-perubahan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi pada tingkat lokal di Indonesia semakin kompleks dan menarik. Perubahan-perubahan tersebut perlu dianalisa, dipahami dan dicatat. Penelitian kwalitatif merupakan alat yang terpenting untuk menganalisa perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat dalam kontek tertentu. Penelitian sosial yang berdasarkan ‘field work’ dapat memberikan gambaran jelas tentang apa sebenarnya yang dialami oleh masyarakat di tingkat lokal, dan apa peran atau tanggapan pemerintah terhadap proses perubahan tersebut. ARTI dan Pascasarjana UGM akan bekerjasama untuk mengadakan seminar yang bertema, Dinamika Lokal: Perubahan Sosial, Ekonomi dan Politik pada Tingkat Lokal. Seminar ini memberikan kesempatan untuk mahasiswa dan peneliti muda dari bidang ilmu sosial untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, dan membahas pengalaman di lapangan. Mudah-mudahan para peserta nantinya akan mendapatkan ide-ide baru, pelajaran berharga serta meluaskan jaringan untuk mendukung penelitian selanjutnya.