Menindaklanjuti kunjungan Direktur Sekolah Pascasarjana UGM ke Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin pada tanggal 20-23 April yang lalu guna penjajakan pembukaan program studi UGM di Universitas Hasanuddin, Makasar, Sekolah Pascasarjana UGM menerima kunjungan balasan Direktur PPS Universitas Hassanuddin pada hari Sabtu, 17 Mei 2008 yang dipimpin langsung oleh Direktur Program Pascasarjana Unhas Prof. Dr. dr. A. Razak Thaha dan didampingi oleh Asisten Direktur Bidang Administrasi Prof. Dr. Ir. Basit Wello, M.Sc. Dalam kunjungan balasan tersebut telah disepakati untuk membuka kelas di beberapa program studi UGM yang diselenggarakan di Universitas Hasanuddin. Beberapa program studi yang disepakati dalam waktu dekat akan membuka kelas di Makasar adalah: Kajian Budaya dan Media, Agama dan Lintas Budaya, Kajian Timur Tengah dan Ketahanan Nasional. Dalam pembicaraan tersebut telah disepakati bahwa keduabelah pihak akan menunjuk seorang perwakilan untuk menyelesaikan persoalan teknis terkait dengan persoalan kurikulum, keuangan dan administrasi perkuliahan.
Mei
Sekolah Pascasarjana UGM memberikan beasiswa untuk studi S2 di Sekolah Pascasarjana.
Persyaratan:
Sekolah Pascasarjana bekerjasama dengan Ciputra Foundation menyelenggarakan program Kampus Enterpreneur angkatan ke dua yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 Mei – 30 Agustus 2008. Program ini diikuti oleh 20 pserta yang merupakan lulusan S1 dari berbagai disiplin ilmu dan beragam kampus di Jawa. Dalam pidato sambutannya Prof. Irwan Abdullah atas nama Sekolah Pascasarjana menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta yang telah lulus seleksi untuk mengikuti Program Kampus Entrepreneur ini. Menurut Prof. Irwan, Program Kampus Entrepreneur ini merupakan bagian dari komitmen UGM dalam menularkan virus entrepreneurship ke seluruh Indonesia. Kondisi bangsa yang semakin terpuruk, menurutnya salah satunya disebabkan karena bangsa Indonesia memliki sedikit entrepreneur yang tertarik mengelola umber daya alam yang melimpah di Indoesia. Lebih jauh Prof. Irwan memaparkan bahwa UGM akan membuka program yang sama di Aceh dan Sorong, Papua. Pemilihan kedua wilayah tersebut sangat strategis, bukan hanya karena kedua tempat itu memiliki sumber daya alam yang melimpah sementara penduduknya hidup dalam kekurangan, akan tetapi, hal ini juga sangat strategis jika dilihat dari sudut pandang geografis. Selain menerapkan program tersebut di UGM yang merupakan wilayah Barat Indonesia, program ini juga dilaksanakan di wilayah paling Barat dan paling Timur Indonesia.
Himpunan Mahasiswa Pascasajana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) akan menyelenggarakan acara Simposium Nasional Mahasiswa Pascasarjana tahun 2008 yang merupakan Simposium Perdana Mahasiswa Pascasarjana UGM. Adapun tema simposium adalah “100 tahun Kebangkitan Nasional dalam Berbagai Perspektif”, yang akan berlangsung di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta, Jl Teknika Utara, Pogung Yogyakarta pada 15-16 Mei 2008.
Acara Simposium Nasional tersebut dimaksudkan sebagai forum rembuk berskala nasional dengan melibatkan mahasiswa pascasarjana dan cendekiawan muda dari berbagai disiplin ilmu untuk menumbuhkan kepedulian dan partisipasi aktif pada tatanan kehidupan bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang. Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mencari dan merumuskan solusi terbaik terhadap krisis bangsa dari berbagai pendekatan keilmuwan, keagamaan dan kebudayaan serta untuk membangun jaringan dan sinergitas antaranak bangsa di tanah air.
Dalam rangka peringatan 100 tahun kebangkitan perempuan Indonesia, Pusat
studi Wanita UGM bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana UGM
menyelenggarakan lomba mengarang dengan tema “Partisipasi Perempuan
Indonesia dalam Pembangunan dengan ketentuan sebagai berikut:
diundur menjadi tanggal 18 Juni 2008.
akan diumumkan melalui media massa pada tanggal 9-10 Juli 2008. Pemenang
lomba akan diberitahukan secara tertulis. Pemenang lomba akan diundang dan
menerima hadiah pada acara Seminar Internasional Two Days Conference On
“Women in Public Sector” pada tanggal 16 -17 Juli 2008.
The United Nations-affiliated University for Peace (UPEACE), sebuah organisasi yang berkedudukan di Costa Rica, dan Center for Security and Peace Studies, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menyelenggarakan workshop pengembangan kurikulum S2 yang diikuti oleh perwakilan universitas dari Banglades, India, Indonesia, Nepal Pakistan dan Sri Lanka pada tanggal 28 April – 1 Mei 2008 di ruang seminar utama gedung Sekolah Pascasarjana UGM.
Dalam workshop empat hari ini, para akademisi yang berasal dari enam negara bertemu untuk merumuskan disain program Master dalam kajian studi konflik dan resolusi perdamaian. Anggota dari UPEACE memfasilitasi proses workshop yang lalu serta membantu usaha dari peserta untuk merancang program Master di lembaga masing-masing untuk merespon kebutuhan dan prioritasnya. Para peserta juga berhasil merumuskan mata kuliah yang terkait dengan kebutuhan dalam merespon isu-isu lokal dan regional. Workshop tersebut bukan hanya merumuskan mata kuliah, akan tetapi juga merumuskan disain outline, tesis dan persyaratan pendaftaran.