Yogyakarta, Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada menggelar ujian terbuka untuk promosi doktor bagi Lastiani Warih Wulandari dari Program Studi Kajian Kepariwisataan di Auditorium Sekolah Pascasarjana, pada Selasa (29/10/2019). Dalam kesempatan ini, Wulan menyampaikan hasil riset disertasinya yang berjudul Model Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Wisata Ecospa di Desa Wisata Nglanggeran Gunung Kidul Yogyakarta. Wulan menyampaikan bahwa wisata kesehatan spa mempunyai potensi besar karena Indonesia memiliki keunggulan dari bahan-bahan penunjang perawatan spa dan sumber daya manusia untuk terapis spa. Inovasi baru dalam sektor industri spa adalah melibatkan pemberdayaan dan pengangkatan nilai kearifan lokal sehingga terbentuk ekowisata kesehatan tradisional spa (ecospa tourism). Maka dari itu, Wulan memilih desa wisata di Desa Nglanggeran untuk menganalisis konsep model pemberdayaan masyarakat dalam mencapai tingkat keberlanjutan yang berfokus pada relationship atau membina hubungan relasi yang lebih berfokus pada pengembangan jiwa pemasaran intk mencapai keberlanjutan pemasaran (sustainable marketing).
Hasil dari penelitian disertasi Wulan yakni trust and commitment, empowerment, social bonding, emphaty, dan communication adalah dimensi- dimensi yang menjadi indikator model pemberdayaan masyarakat dan kemitraan pemasaran wisata ecospa yang juga berkaitan dengan faktor keterkaitan hulu dan hilir. Faktor hulu merupakan faktor keterkaitan ke belakang atau backward linkage berupa 3P (people, planet, dan profit) yang memberikan pengaruh terhadap kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat. Sedangkan hilir yang dimaksud aalah faktor keterkaitan ke depan (forward linkage) berupa 4P (product, price, promotion, place). Hulu dan hilir merupakan faktor keterkaitan yang saling erat pada kemitraan (partnership) untuk pengembangan pemasaran wisata ecospa.
Wulan merekomendasikan dari hasil disertasi ini bahwa diperlukannya penelitian lebih jauh lagi mengenai model pemberdayaan masyarakat dan kemitraan pemasaran wisara ecospa, karena masih terdapat banyak potensi destinasi wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang belum tersentuh dengan wisata ecospa. Karena wisata ecospa menjadi langkah awal dalam inovasi dan kreativitas spa tradisional dalam memasarkan dan menambah daya tarik wisata dan juga dapat memberikan pengaruh keterkaitan usaha spa yang lebih berkualitas dengan model pemberdayaan masyarakat dan kemitraan pemasaran.
Hasil disertasi dipresentasikan oleh Wulan dengan sangat baik sehingga dinyatakan lulus sebagai doktor dengan predikat Sangat Memuaskan. (SPs/Azrina)